Semoga hari mu menyenangkan kawan. Gimana kabarnya? Sehatkan? Semoga kita selalu diberi kesehatan oleh Tuhan, Amin. Wina mau Tanya nih. Tau bela diri Karate gak? Ada yang gak tahu? Okey kalo begitu Wina mau nge share tentang salah satu bela diri asli Jepang.
Kenapa Wina pilih Bela diri
Karate? Kenapa gak judo? Atau sumo?. Aku post tentang Karate soalnya, Bela diri
ini termasuk bela diri yang popular didunia. Bahkan ada pertandingan karate
seluruh dunia. Kerenkan?
Kalian tahu gak? Ternyata Karate
itu punya beberapa aliran seperti bela diri asal Indonesia yaitu Silat
Karate (空 手 道) adalah seni bela
diri yang berasal dari Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama
artinya “tangan kosong” 空手 .
Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karatedo Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya atau aliran karate yang utama
yaitu:
1. Shotokan
2. Goju-Ryu
3. Shito-Ryu
4. Wado-Ryu
Adapun ciri khas dan latar
belakang dari berbagai aliran Karate yang termasuk dalam "4 besar JKF" adalah sebagai berikut:
Shotokan
Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi, Kan dapat
diartikan sebagai gedung/bangunan - sehingga shotokan dapat
diterjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi. Gichin Funakoshi merupakan pelopor
yang membawa ilmu karate dari Okinawa ke Jepang. Aliran Shotokan
merupakan akumulasi dan standardisasi dari berbagai perguruan karate di Okinawa
yang pernah dipelajari oleh Funakoshi. Berpegang pada konsep Ichigeki
Hissatsu, yaitu satu gerakan dapat membunuh lawan.
Goju-ryu
Goju memiliki arti keras-lembut. Aliran ini memadukan teknik
keras dan teknik lembut, dan merupakan salah satu perguruan karate tradisional
di Okinawa yang memiliki sejarah yang panjang. Dengan meningkatnya popularitas
Karate di Jepang (setelah masuknya Shotokan ke Jepang), aliran Goju ini
dibawa ke Jepang oleh Chojun Miyagi.
Shito-ryu
Aliran Shito-ryu terkenal
dengan keahlian bermain KATA, terbukti dari banyaknya KATA yang diajarkan di
aliran Shito-ryu, yaitu ada 30 sampai 40 KATA, lebih banyak dari aliran lain.
Namun yang tercatat di soke/di Jepang ada 111 kata beserta bunkainya. Sebagai
perbandingan, Shotokan memiliki 25, Wado memiliki 17, Goju memiliki 12 KATA.
Dalam pertarungan, ahli Karate Shito-ryu dapat menyesuaikan diri dengan
kondisi, mereka bisa bertarung seperti Shotokan secara frontal, maupun dengan
jarak rapat seperti Goju.
Wado-ryu
Wado-ryu adalah aliran
Karate yang unik karena berakar pada seni beladiri Shindo Yoshin-ryu Jujutsu, sebuah aliran beladiri
Jepang yang memiliki teknik kuncian persendian dan lemparan. Sehingga Wado-ryu
selain mengajarkan teknik Karate juga mengajarkan teknik kuncian persendian dan
lemparan/bantingan Jujutsu. DIdalam pertarungan, ahli Wado-ryu menggunakan
prinsip Jujutsu yaitu tidak mau mengadu tenaga secara frontal, lebih banyak
menggunakan tangkisan yang bersifat mengalir (bukan tangkisan keras), dan
kadang-kadang menggunakan teknik Jujutsu seperti bantingan dan sapuan kaki
untuk menjatuhkan lawan. Akan tetapi, dalam pertandingan FORKI dan JKF, para
praktisi Wado-ryu juga mampu menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada dan
bertanding tanpa menggunakan jurus-jurus Jujutsu tersebut.
Sedangkan aliran Karate
lain yang besar walaupun tidak termasuk dalam "4 besar JKF" antara
lain adalah:
Kyokushin
Kyokushin tidak termasuk dalam 4 besar Japan Karatedo Federation.
Akan tetapi, aliran ini sangat terkenal baik di dalam maupun diluar Jepang,
serta turut berjasa memopulerkan Karate di seluruh dunia, terutama pada tahun
1970an. Aliran ini didirikan oleh Sosai Masutatsu Oyama. Nama Kyokushin
mempunyai arti kebenaran tertinggi. Aliran ini menganut sistem Budo
Karate, dimana praktisi-praktisinya dituntut untuk berani melakukan full-contact
kumite, yakni tanpa pelindung, dan menyerang secara frontal, untuk mendalami
arti yang sebenarnya dari seni bela diri karate serta melatih jiwa/semangat
keprajuritan (budo), aliran ini juga sering dikenal sebagai salah satu aliran
karate paling keras. Tidak seperti kebanyakan aliran karate yang sudah berfokus
pada olahraga, dimana dalam pertandingannya menerapkan sistem tidak kontak
langsung dan hasil yang ditentukan oleh poin, Kyokushin masih berpegang teguh
pada sistem tradisional, terlihat dari sistem pertandingan kumite pada
kejuaraan Kyokushin yang menerapkan pertarungan full contact dan boleh membuat
Knock Out (KO) lawan. Aliran ini menerapkan hyakunin kumite (kumite 100
orang) sebagai ujian tertinggi, dimana karateka diuji melakukan 100 kumite
berturut-turut tanpa kalah. Sosai Oyama sendiri telah melakukan kumite 300
orang. Adalah umum bagi praktisi aliran ini untuk melakukan 5-10 kumite
berturut-turut.
Shorin-ryu
Aliran ini adalah aliran
Karate yang asli berasal dari Okinawa. Didirikan oleh Shoshin Nagamine yang
didasarkan pada ajaran Yasutsune Anko Itosu, seorang guru Karate abad ke 19
yang juga adalah guru dari Gichin Funakoshi, pendiri Shotokan Karate. Dapat
dimaklumi bahwa gerakan Shorin-ryu banyak persamaannya dengan Shotokan.
Perbedaan yang mencolok adalah bahwa Shorin-ryu juga mengajarkan bermacam-macam
senjata, seperti Nunchaku, Kama dan Rokushaku Bo.
Uechi-ryu
Aliran ini adalah aliran
Karate yang paling banyak menerima pengaruh dari beladiri China, karena
pencipta aliran ini, Kanbun Uechi, belajar beladiri langsung di provinsi Fujian
di China. Oleh karena itu, gerakan dari aliran Uechi-ryu Karate sangat mirip
dengan Kungfu aliran Fujian, terutama aliran Baihequan (Bangau Putih).
Di negara Jepang, organisasi olahraga Karate seluruh Jepang adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (dulu dikenal dengan nama WUKO - World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat "tanpa kontak langsung"
Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
1. Kihon, yaitu
latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan
menangkis.
2. Kata, yaitu
latihan jurus atau bunga karate.
3. Kumite, yaitu
latihan tanding atau sparring.
Teknik Karate terbagi
menjadi tiga bagian utama : Kihon (teknik dasar), Kata(jurus)
dan Kumite (pertarungan
Kihon (teknik dasar)
Kihon secara harfiah berarti “dasar atau fondasi”. Praktisi Karate harus menguasai Kihon dengan
baik sebelum mempelajari Kata
(jurus), dan Kumite (pertarungan)
Pelatihan Kihon
dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan sabuk putih dan bantingan sabuk coklat. Pada tahap Sabuk
hitam (Dan), Ia dianggap sudah menguasai
seluruh kihon dengan baik.Kata (jurus)
Kata, secara harfiah berarti “bentuk atau pola”. Mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Gerakan-gerakan Kata banyak mengandung falsafah-falsafah hidup. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai contoh : Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.
Kumite
(pertarungan)
Kumite, secara harfiah berarti
"pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh ia
yang sudah memiliki tingkatan sabuk biru ke atas. Tetapi sekarang, ada dojo(pelatih) yang mengajarkan kumite
pada murid tingkat pemula sabuk kuning.Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding.
Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding.
Pertandingan karate dibagi
atas dua jenis yaitu :
1. Kumite (perkelahian) putera dan puteri
2. Kata (jurus) putera dan puteri
Kumite
Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putera). Sistem pertandingan yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan kembali kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juaraKata
Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik untuk putera maupun puteri.Para peserta harus memperagakan Kata wajib. Bila lulus, peserta akan mengikuti babak selanjutnya dan dapat memperagakan Kata pilihan.
Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan peragaan Kata , para peserta diharuskan memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih indah dan lebih susah untuk dilatih.
Menurut standar JKF dan WKF, yang diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya 8 Kata yang berasal dari perguruan 4 Besar JKF, yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu and Shito-ryu, dengan sebagai berikut:
- Shotokan : Kankudai dan Jion.
- Wado-ryu : Seishan dan Chinto.
- Goju-ryu : Saifa dan Seipai.
- Shito-ryu: Seienchin dan Bassaidai.
Luas
lapangan
- Lantai seluas 8 x 8 meter, beralas papan atau matras di atas panggung dengan ketinggian 1 meter dan ditambah daerah pengaman berukuran 2 meter pada tiap sisi.
- Arena pertandingan harus rata dan terhindar dari kemungkinan menimbulkan bahaya.
Peralatan yang diperlukan dalam pertandingan karate :
1. Pakaian karate (karategi) untuk peserta
2. Pelindung tangan
3. Pelindung tulang kering
4. Ikat pinggang (Obi) untuk kedua peserta berwarna merah dan
warna biru
5. Alat-alat lain yang diperbolehkan tapi bukan
menjadi keharusan adalah:
o Pelindung gusi (di beberapa pertandingan
menjadi keharusan)
o Pelindung tubuh untuk kontestan putri
o Pelindung selangkangan untuk kontestan putera
6. Peluit untuk arbitrator/alat tulis
7. Seragam wasit/juri :
o Baju putih
o Celana abu-abu
o Dasi merah
o Sepatu karet hitam tanpa sol
8. Papan nilai scoring board
9. Administrasi pertandingan
10. Bendera merah & biru untuk juri
11.
Peluit untuk wasit
Tambahan: Khusus untuk
Kyokushin, pelindung yang dipakai hanyalah pelindugan selangkangan untuk
kontestan putra. Sedangkan pelindung yang lain tidak diperkenankan.Falsafah Karate
Rakka (Bunga yang berguguran)
Ia adalah konsep bela diri
atau pertahanan di dalam karate. Ia bermaksud setiap teknik pertahanan itu
perlu dilakukan dengan bertenaga dan mantap agar dengan menggunakan satu teknik
pun sudah cukup untuk membela diri sehingga diumpamakan jika teknik itu
dilakukan ke atas pokok, maka semua bunga dari pokok tersebut akan jatuh
berguguran
Mizu No Kokoro (Pikiran itu seperti air)
Konsep ini bermaksud bahwa
untuk tujuan bela diri, minda (pikiran) perlulah dijaga dan dilatih agar selalu
tenang. Apabila minda tenang, maka mudah untuk pengamal bela diri untuk
mengelak atau menangkis serangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar